Para istri yang mulia…
Suamimu adalah manusia biasa yang kadang kala juga dilanda rasa bosan dan jemu, sebesar apapun cintanya pada dirimu. Apalagi jika ia terus menghadapi kondisi yang statis dan monoton. Ujung-ujungnya ia akan mencari tempat lain yang tidak membosankan, entah itu tempat yang baik ataupun buruk.
Kiat meminimalisir kebosanan suami:
1. Jaga selalu kebersihan dan kerapian rumah. Sehingga rumah Anda, walaupun sederhana, bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman lagi menyenangkan.
2. Buatlah penyegaran di dalam rumah, dengan merubah tata letak perabotan rumah dan menghiasinya dengan sekuntum bunga atau yang lainnya. Hingga suami merasa tiada tempat yang lebih mengesankan selain rumahnya.
3. Hendaklah Engkau selalu menciptakan cara dan trik baru dalam berhias untuk suamimu, entah itu dalam gaya berpakaian, warna busana, hingga dandanan make up. Usahakan jangan membiasakan diri dengan satu bentuk riasan atau satu cara berhias yang monoton.
4. Berilah kejutan dengan hadiah. Ketahuilah bahwa pemberian hadiah, meski sepele, dapat menyemikan cinta di antara kalian berdua. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
تَهَادُوا تَحَابُّوا.
“Salinglah memberi hadiah niscaya kalian akan saling mencintai”. HR. Bukhârî dalam al-Adab al-Mufrad (I/306 no. 594) dan dinilai hasan oleh Syaikh al-Albânî dalam Irwâ’ al-Ghalîl (VI/44 no. 1601).
5. Refreshinglah dengan keluar rumah menuju suatu tempat yang indah, walaupun tidak jauh. Sebab perjalanan seperti ini akan membuka kesempatan untuk menyegarkan jiwa dan merobah suasana.
6. Obrolkan kenangan-kenangan indah masa lalu, tentang fase-fase kehidupan yang telah kalian lalui, serta hal-hal baru yang sedang kalian hadapi.
7. Ungkapkan rasa cinta dan sayangmu kepada suami, baik dengan kata-kata maupun perbuatan. Semisal engkau menyambutnya dengan segelas minuman segar ketika ia pulang kerja, menyelimutinya manakala tidur tanpa selimut, memberikan sandaran bantal apabila ia hendak duduk dan memotong kue lalu menghidangkannya untuk pasanganmu.
8. Luangkan waktu untuk bersama menghadiri pengajian dan membaca al-Qur’an berdua.
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 25 Dzulhijjah 1432 / 21 November 2011
Abdullah Zaen, Lc, MA
[1] Disarikan dari buku “Surat Terbuka untuk Para Istri” karya Ummu Ihsan dan Abu Ihsan, penerbit Pustaka Darul Ilmi, Bogor (hal. 94-102).